Beberapa penyesalan datang sebagai bisikan, sementara yang lain menghantam seperti badai. “Hold You In My Arms” dari Richard Tyler Epperson adalah jenis yang kedua, sebuah lagu yang menelanjangi perasaan kehilangan dengan begitu jujur hingga sulit untuk tidak terbawa suasana.
Musiknya dibangun dengan sabar, dimulai dari rasa yang intim sebelum berkembang menjadi gelombang emosional yang semakin besar. Vokalnya terdengar seperti seseorang yang sudah terlalu lama menanggung penyesalan, mencoba mengulurkan tangan ke masa lalu yang tak bisa disentuh lagi.
“I want to hold you in my arms, feel you close like we used to be.”
Tidak ada metafora berlebihan di sini hanya pengakuan sederhana yang justru terasa lebih menyakitkan.
Semakin lagu berjalan, semakin ia terasa seperti lautan emosi yang tak terbendung, hingga akhirnya meninggalkan kita dalam keheningan yang penuh refleksi.
“Hold You In My Arms” ini adalah lagu tentang manusia, tentang betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa beberapa hal memang tidak bisa diulang kembali. Dan justru karena itulah, lagu ini terasa begitu nyata.