Setelah membaca tuntas (artikel king gizzard) dari empunya parapop.net , mata saya terpanah pada kalimat pembuka artikel tersebut. Maka , agar tidak tampak seperti cinta bertepuk sebelah tangan, tulisan ini ditujukan sebagai bentuk “apresiasi” khusus bagi uda noverdy hahaha. Teringat curhatan beliau dalam (yang terserak dalam ingatan dan kenangan) maka saya menyarankan untuk tidak mendengar satu album penuh “Heiress” dari duo teduh Britania Novo Amor & Ed Tullet . Terlebih memasuki musim penghujan di mana kegalauan terasa lebih nyesek dari biasanya. Nah, berikut adalah alasan mengapa album ini tidak direkomendasikan untuk insan-insan baperian seperti beliau.
Rilis 10 November 2017 lalu, “Heiress” atau bisa diartikan a female hair menjadi sebuah representasi utuh yang dipilih duo teduh tersebut sebagai nama induk untuk menaungi 11 lagu dalam album ini. Dibuka dengan nomor “Silvery” pendengar akan disuguhkan suara piano yang naik-turun dibagian awal, hingga pertengahan emosi nan tertahan perlahan meledak bersamaan dengan hentakan musik. Begitupun dengan nomor-nomor lainnya. Tenang dan menggema,baik di telinga maupun di kepala.
Maka, ini jadi alasan pertama untuk tidak mendengar “Heiress” terutama bagi baperian yang sedang diombang-ambing kegalauan, seperti kebiasaan uda noverdy pas hari rinai tanggung, nyender ke jendela, menatap kosong pada gelas kopi yang mulai dingin, sembari menunggu balasan umpan lambung berupa kode yang bertungkus caption instagram untuk adek tu yang masih saja cuek ☹ uhuk. Intinya kalau tetap mau dengerin lagu sealbum penuh, sebisa mungkin jangan terlalu menghayati flow –nya nanti bisa jleb ke batin dan akhirnya malah rutin minum dumin .
Alasan kedua tidak kalah penting untuk diperhatikan, yaitu lirik. Secara keseluruhan Ed dan Nov (bukan papa apa lagi empu parapop ya) memang jago mengotak-atik kata, bahkan di album EP maupun single sebelumnya. Bahasa yang tersusun rapi dengan analogi dan istilah anti-mainstream plus aksen Inggris yang ampun awak dibueknyo, memaksa pendengar berhati-hati ketika menyimak liriknya.
Selain semua lagu saling terhubung dengan tema besar “Heiress”, pada sebuah kesempatan bercerita di web sebelah, Ed sendiri mengatakan “a lot of the time with lyrics I have to write with empathy, about things that I don’t have first, or even second-hand experience of”. Yap, jadi wajar jika beberapa judul lagu di album ini menggunakan istilah asing dan pastinya deep banget. Judul “Terrafrom” misalnya, memiliki arti “membentuk bumi” well siapa sih yang bakal kepikiran bikin judul lagu seperti itu ya nggak?. Nah, berpegang pada ucapan Ed di atas, bagi baperian sensitifan ada baiknya menghindari membaca secara khidmat setiap bait lirik dari nomor-nomor “Heiress”, pasalnya sudah jelas, tipikal baperian sangat ahli dalam hal cocoklogi. Bahkan lirik bernafaskan (jangan takut gelap) pun akan tetap bikin galau. Tentu saran saya ini sebagai bentuk “pukpuk” agar tidak (memaksa kita kembali mengingatnya), karena sudah jelas (something changing) dari adek tu.
Sebelum menutup tulisan ini, saya akan memberikan kutipan “Terrafrom” agar dapat diingat dan jadi penyemangat bagi para baperian yang tengah hampa hatinya
“You’re iconic given the way you froze …. Call me out Stay platonic I’ll find a chaperone”
“Heiress” adalah pelarut malam-malam yang dingin kesepian. Ia mampu membawa kembali pada kenangan atau malah ketiduran dengan khidmat.
(DIO/KCK)
“Heiress” - Novo Amor & Ed Tullet
Nama band : Ed Tullet & Novo Amor judul album : Heiress tanggal rilis : 10 November 2017 label : All Point