Sebuah Dedikasi Untuk Penambang Kawah Ijen Dari Novo Amor & Ed Tullet
Di balik balutan visual berpadu musik yang memesona , video klip “Terraform” justru memiliki pesan yang melampaui kenikmatan mata dan telinga.
Novo Amor & Ed Tullet, duo musisi dengan vokal teduh (maaf, bukan Payung Teduh ya) merampungkan album duet mereka “Heiress” 10 November 2017 lalu. Novo Amor saja sudah jaminan mutu jadi pengiring hati kelabu di tengah hujan sepanjang malam. Ditambah pula dengan Ed Tullet yang memiliki karakter vokal kurang lebih sama. Maka, tunggu saja rembesan yang tiba-tiba mengalir di pipimu, kawan!.
Sebelum album “Heiress” rilis penuh, Novo Amor & Ed Tullet merilis single pamungkas berjudul “Terraform” beserta video klipnya. Duo ini menyambangi Jorik Dozy dan Sil van der Woerd untuk mengerjakan video klipnya. Bak gayung bersambut, saat Jorik dan van der Woerd melihat sampul album “Heiress”. Mereka teringat kisah dari Kawah Ijen yang sempat mereka singgahi dulu.
Video berdurasi 5 menit 6 detik itu, menceritakan keseharian Pak Bas seorang penambang belerang di kawah Gunung Ijen, Jawa Timur. Ia dan rekan penambang lainnya harus berjuang melewati gas beracun setiap hari untuk menghidupi keluarganya.
Video klip “Terraform” didedikasikan untuk penambang kawah Ijen, sekaligus bentuk kepedulian terhadap para penambang belerang di sana. Kolaborasi duo musisi dan duo pembuat film ini membawa kita (saya terutama) pada isu yang sangat dekat secara geografis dengan kita di Indonesia. Sebuah kebetulan berbalut ironi ketika Novo Amor dan Ed Tullet yang musiknya tak sengaja saya temukan lewat rekomendasi aplikasi streaming musik, justru yang mengingatkan saya dengan keadaan di sekitar.
Terimakasih, Terraform.
[otw_shortcode_info_box border_type=”bordered” border_style=”dotted” rounded_corners=”rounded-3″]Untuk mengetahui lebih lanjut tentang project ini, silahkan mengunjungi laman web www.ijenassistance.com [/otw_shortcode_info_box](DIO/KCK)