The Dream Eaters muncul lagi lewat “Sacrifice”, sebuah lagu yang nadanya gelap, liriknya pahit, tapi tetap terasa tenang dan manis di telinga. Ini lagu tentang rasa pengorbanan yang udah lewat batas sehat. Bukan cinta yang bikin hangat, tapi lebih ke cinta yang bikin hilang diri sendiri.
Sound-nya padat oleh synth old-school yang dibikin berlapis kayak kabut pagi. Vokalnya pelan tapi penuh tekanan emosional. Kesannya kayak kamu baru aja bilang “iya” ke seseorang yang sebenarnya nggak pernah minta kamu ngorbanin segalanya, tapi kamu tetap lakuin.
Lirik seperti “Can I be your sacrifice? Can I live in your shadow?” nggak ngasih solusi, tapi justru ngebuka luka. Lagu ini cocok buat kamu yang pernah ngerasa jadi orang kedua, yang selalu ngalah, yang selalu nunggu buat dihargai tapi tahu itu nggak bakal datang.
Kalau kamu lagi pengen denger lagu yang bikin mikir kenapa orang bisa rela hancur demi cinta, ini lagu yang tepat. Nggak sok bijak, nggak pura-pura kuat. Cuma real, pahit, dan tenang di saat yang sama.