Superfan dari Ricky Montgomery ini kayak surat cinta dan sindiran ke dunia musik masa kini, dikemas dengan gaya santai yang sarkastis. Dengan indie pop yang sederhana tapi ngena, Ricky ngobrol langsung tentang betapa absurdnya ekspektasi industri musik. Dia nyeritain gimana lagu-lagu emosional tentang hidupnya jarang dianggap serius, kecuali sama “superfan” yang beneran paham.
Di lagu ini, Ricky main-main dengan stereotip—tentang gimana “bisnis plan” ideal menyarankan dia buat jadi kayak Ed Sheeran. Tapi di tengah candanya, Ricky justru makin tegas soal jati diri, yang jelas bukan produk template industri. Lagu ini adalah suara seorang musisi yang nggak mau cuma sekadar jadi algoritma-friendly.
Liriknya yang jujur dibalut humor, lengkap dengan video animasi yang memperkuat suasana. Ada rasa frustrasi tapi juga cinta, seperti ketika dia nanya, “If I set my hair on fire, Would you notice then” Superfan ngajak kita mikir ulang soal cara kita mengidolakan artis dan bagaimana mereka juga pengen jadi diri sendiri di tengah tuntutan industri yang makin rumit.