Prymer datang lagi dengan “Either Way” lagu yang ngebahas gimana kita sering membela idola meskipun mereka jelas punya sisi gelap. Kita ngefans, kagum, terus lupa kalau mereka juga manusia yang bisa salah, bisa ngecewain.
Dari segi musik, ini hard rock dengan gitar tebal, drum nendang dan karakter vokal rock yang mumpun membawa emosional tanpa dramatis berlebihan. Ada kemarahan, ada kekecewaan, tapi tetap terasa cool.
Liriknya to the point. “Won’t stop loving you, either way…” Itu kayak pengakuan, sekaligus kritik. Kita tahu ada yang salah, tapi tetap gak bisa lepas. Denial level akut.
“Either Way” ini bukan cuma lagu buat headbanging, tapi juga bahan renungan. Musiknya bikin nagih, temanya ngena. Prymer sekali lagi bikin sesuatu yang nendang tanpa harus teriak-teriak.