Nick Costa datang bersama “Poppies” yang seperti perjalanan panjang yang sunyi, di mana setiap belokan jalan membawa potongan kenangan yang datang tanpa diminta. Lagu ini lahir dari pemakaman adiknya tercinta. Tapi yang muncul bukan hanya duka. Ada potongan masa lalu yang tiba-tiba ikut duduk di kursi penumpang.
Saat Nick menyanyikan “I’ve never worn a suit quite this nice before, and I can’t wait to get it off of me”, rasanya seperti menyaksikan seseorang yang tidak tahu harus marah, sedih, atau hanya diam.
Melodinya mengalir pelan, gesekan string masuk seperlunya, dan vokalnya terdengar rapuh tapi jujur. Tidak ada yang dilebih-lebihkan. Lagu ini seperti ruang kosong yang perlahan terisi oleh perasaan yang tidak pernah sempat selesai dibicarakan.
Bagian “crying in the town where I finally learned to put my skin on” jadi titik yang paling menyesakkan. Kalimat itu datang tanpa hiasan, seolah semua rasa takut dan rindu dikumpulkan dalam satu tarikan napas yang berat.
Lagu ini tidak datang untuk menyimpulkan apa-apa. Ia hanya membuka jendela kecil ke dalam ingatan seseorang yang sedang belajar menerima. Dan kadang, itu satu-satunya hal yang bisa dilakukan.