meka muncul dengan “Baby Blues”, lagu yang nadanya pelan tapi liriknya nyayat pelan-pelan. Folk akustik yang kerasa kayak surat pribadi, dibaca pelan di bawah pohon besar yang udah ditebang.
Vokalnya tipis tapi punya bobot, dan tiap bait liriknya seperti catatan kecil dari masa lalu yang belum sepenuhnya sembuh. Instrumennya minim, tapi justru itu yang bikin suasana jadi khusyuk. Gitar akustik dan lirik yang ditulis seperti mantra bikin lagu ini cocok banget buat kamu yang lagi cari ketenangan dalam kekacauan.
Bisa dibilang ini lagu penghormatan. Buat teman, buat kehilangan, buat pohon yang tumbang, dan buat versi diri yang dulu. Tapi bukan yang sedih berlebihan, lebih ke pelukan hangat setelah hujan yang panjang.
“Baby Blues” mengajak kamu duduk sebentar dan benar-benar dengerin, rasanya kayak lagi diajak bicara sama seseorang yang tahu gimana rasanya rindu, tapi udah berdamai.