Lagi dan lagi, Kanzie Cates menghadirkan rilisan yang membuat hati ini luluh, Musisi yang sedang naik daun asal Kanada ini telah membuat mencuri perhatian banyak pendengarnya dengan single seperti “ruin it” dan “right about me“. Dan sekarang dengan sentuhan magisnya kita kembali dibuat terhuyung dengan dua single terbarunya.
“When You Were My Man” yang dirilis pada akhir bulan lalu ini membawa sentuhan pop dengan vokalnya intim. Lagu sendu dengan garis bass yang tebal ini adalah lagu personal Kenzie yang datang dari kisah patah hati yang dialaminya.
Melalui liriknya yang sangat pribadi dan menyentuh, Cates menyuarakan pengalaman universal tentang patah hati dan membawakan visual yang mudah di mengeri ke dalam video musik lagu ini, di mana konsep imajinasi versus kenyataan dikedepankan. Itu menggambarkan cara pikiran kita memperkuat rasa sakit kita, menciptakan skenario yang mungkin jauh dari kebenaran. “When You Were My Man” lebih dari sekadar sebuah lagu. Ini adalah perjalanan emosional yang akan dirasakan oleh banyak pendengar.
Berlanjut ke single “Too Tired” yang hadir pada pertengahan bulan ini, nuansa pop yang lebih kekinian hadir dengan membawakan melodi yang kering dan latar suara yang lebih matang. Vokalnya yang selalu kita sukai itu terasa berimbang dengan dentuman poppy yang menjadi latar disepanjang lagu yang yang masih bertemakan tentang cinta dan hubungan yang tidak sehat. Membawakan lirik yang mentah dan kejujuran akan letih dan tidak berdayanya, Kenzie sekali lagi hadir mengutaran perasaannya secara utuh dalam balutan yang mudah untuk kita terima .
Sejauh ini kita sudah bermenung bersama Kenzie Cates dalam 4 lagunya, semua terasa personal dan dengan caranya sendiri mendatangkan perasaan yang menyentuh dan lirik yang dalam, apakah semua ini akan menyatu dalam album terbarunya? kita tidak tahu. Namun kehadirannya yang lugas dan lirik yang jujur akan selalu membuat kita menanti kehadirannya.
