Album ReviewsReviews

“I See You”, Sebuah Kisah Romantisme Canggung The XX

Tentang menghadapi hubungan yang menggantung.

Butuh lima tahun bagi The XX, trio yang diperkuat Jamie xx, Romy Madley Croft dan Oliver Sim untuk kembali merilis album penuh. Setelah penantian dan proses pengerjaan yang begitu panjang, “I See You” meluncur beberapa hari yang lalu (13/01/2017).

The xx - I see You
Tentang menghadapi hubungan yang menggantung.

Ada perjuangan tersendiri yang dilalui oleh trio asal Inggris ini demi lahirnya album ketiga mereka ini. Kesuksesan berturut-turut pada dua album sebelumnya menambah tekanan bagi mereka. Pada album “I See You” tampak bagaimana ketiga sahabat sejak kecil berusaha berdamai dengan hal-hal personal yang mereka hadapi, maupun hambatan proses kreatif mereka secara kolektif. (Baca:Album Baru The xx “I See You” Rilis 13 Januari 2017

“I See You” menghadirkan suasana romantisme canggung. Seperti pada single terbaru “Say Something Loving”. Duet vokal Romy dan Oliver mengingatkan pada PDKT yang kikuk secara langsung, namun sedemikian frontal ketika berjauhan. (sounds familiar?).

Sebelum lebih jauh tema romantis. Album ini memiliki dimensi lain seperti pada “Dangerous”, saya berpikir bahwa The XX tak akan lagi terdengar begitu depresif. Trek ini dijejali jalur nada instrumen bass yang menyenangkan. Begitu juga degan penggunaan sample “Just” milik Trio Mediaeval pada “Lips”. Ada nafas EDM yang terasa. Dan semakin kental pada “A Violent Noise”. Kebimbangan Oliver pada titik “apa yang saya cari setiap keluar malam?”. Gemerlap dunia malam, dentuman beat, lantai dansa yang semakin asing.

“You’ve been staying out late
Trying your best to escape
I hope you find what you’re looking for
Let a moment take place
Without running away
I hope you silence the noise”

Romy sendiri mendapatkan sorotan khusus pada “Performance” dan “Brave For You”. Sentuhan Jamie yang bertugas pada divisi musik The XX mampu mengembalikan suasana sendu ala The XX yang sepertinya sedikit kita lupakan di empat trek awal.

Romantisme canggung itu kembali muncul pada single pertama album ini, “On Hold”. Kisah ini bisa saja tentag seseorang yang berusaha menggantung pasangannya sedemikian rupa, namun sang kekasih tetap saja memilih pergi. Sampel “I Cant Go For That (No Can Do) milik Hall & Oates menambah ciamik lagu ini.


Dikutip dari situs GENIUS, Darryl Hall tak mempermasalahkan bagaimana The XX memperlakukan salah satu lagu miliknya. Justru menjadikannya seolah-olah milik The XX sendiri. Menurutnya selama semua orang berbahagia dengan hal itu, tentu tidak ada masalah. “Have fun and pay me”

Pilihan pada dua nomer penutup pun tak kalah canggung. “I Dare You” dan “Test Me” yang diakhiri instrumental akhir yang sedikit mengingatkan pada proyek solo Jamie.

Pilihan terbaik dari album ini bagi saya jatuh pada lagu di bagian tengah album. “Replica” seperti bercerita tentang masa-masa labil saat usia yang terus bertambah. Apakah kita hanya akan mengulangi apa yang telah dilalui oleh orang tua kita? Sebuah momen dimana jalan hidup terasa demikian penuh romansa namun juga canggung.

“25 and you’re just like me
Is it in our nature to be stuck on repeat?
Another encore to an aftershow
Do I chase the night or does the night chase me?
They all say I will become a replica
Your mistakes were only chemical”

(VERD)


Band: The XX
Album: I See You
Rilis: 13 Januari 2017
Label: Young Turks

“I See You”, Sebuah Kisah Romantisme Canggung The XX 1
The XX - I See You

Band: The XX Album: I See You Rilis: 13 Januari 2017 Label: Young Turks

User Rating: Be the first one !
Show More

Noverdy Putra

Peternak gagasan, tinggal di Padang.

Related Articles

Back to top button