Terinspirasi dari simfoni Vivaldi berjudul Four Seasons, Weezer menggarap album tematik setahun penuhnya yang diberi judul nama-nama musim. Serial SZNZ diawali dengan Spring, kemudian Summer, dan yang baru saja dirilis adalah seri Autumn. Lalu, apa yang menarik?
Well, it’s Weezer. Mereka selalu bisa memadukan musik yang fun and quite awkward at the same time. But in the end, lagu mereka selalu berhasil membuat kepalamu bergoyang.
Jujur, sebelum saya mendengarkan EP terbaru mereka, saya bersiap dengan memutar dua seri sebelumnya. Demi mencengkeramkan kembali rangkaian album 4 musim yang digarap oleh Rivers Cuomo dan kawan-kawan.
Jika kamu sudah mendengarkan kedua seri sebelum Autumn, kamu akan menemukan perbedaan mood yang dibawa dari setiap album. Jika Spring memberi sebuah kebahagiaan yang khas, Summer menampilkan kegelisahan, dan sekarang, lewat Autumn, Weezer memberikan sedikit harapan bagi pendengarnya.
Jika harus memilih dari semua trek yang dimuat dalam Autumn, saya akan menyebut “Get Off On The Pain”, What Happens After You”, dan “Francesca” sebagai lagu pengiring dansa-dansi saya di kamar. Ketiga lagu yang berurutan ini memuat lirik tentang patah hati, penyesalan, dan pernyataan cinta yang tak berbalas. Tetapi menjadi segar karena dibalut dengan musik mengentak dan sentuhan electronic dance di sana-sini. Permainan dinamika di lagu “Get Off On The Pain” juga membuat lagu ini semakin menarik.
Saya tidak akan banyak bicara soal Autumn. Tetapi, saran saya ikuti dua serial sebelumnya, dan kamu akan tergugah untuk menantikan seri terakhir dari rangkaian album ini, Winter. Karena Autumn adalah sebuah album yang menggugah rasa penasaranmu untuk kembali menyimak eksplorasi musik Weezer selanjutnya.
(GPK/ABD)