Nevin datang dengan jujur lewat “Feel”, lagu yang terasa seperti lembaran diary yang tanpa sengaja terbuka ke publik. Dengan suara yang terdengar rapuh tapi tulus, Nevin menulis tentang kekosongan yang diam-diam menggerogoti. Tentang keinginan untuk merasa hidup saat justru yang terasa hanya datar dan hampa.
Lagu ini dibangun dengan pelan, memberi ruang bagi emosi untuk tumbuh bersama ketukan dan melodi yang dingin. Nuansa depresif terasa, tapi tidak menyeret. Justru membawa kita melayang dalam kepedihan yang tenang.
Menjelang akhir, musiknya meledak dalam klimaks yang hampir sinematik. Seolah menunjukkan bahwa di balik semua rasa hampa, selalu ada kemungkinan untuk pecah entah jadi cahaya, atau tangis yang jujur.
“Feel” terasa seperti pengakuan yang terlalu berat untuk diucapkan langsung, tapi terlalu penting untuk dipendam. Nevin tidak mencari perhatian lewat drama, tapi lewat keberanian untuk berkata: “Aku juga pernah tenggelam.”